Jember, 10 Januari 2010
Take and Give (chapter: 1)
Kita ngga akan pernah tau apa yang akan terjadi besok. Kita juga ngga akan pernah tau akan jadi seperti apa kita nanti. Kita pun juga ngga bakal pernah tau siapa yang akan jadi jodoh kita..dan yang paling penting..kita ngga akan pernah tau sampe kapan kita bisa bernafas, menikmati indahnya hidup ini.
Semuanya ada yang ngatur. Yang nulis cerita tentang kisah hidup kita. Semua telah ditulis dalam scenario khusus. Semua udah direncanain. Seakan-akan kita hanyalah boneka yang diberi nyawa, rasa, dan akal yang sewaktu-waktu (tanpa pernah kita tau) akan diambil kembali. Dan kita pun hanya bisa pasrah (ngga akan ada yang bisa melawan kematian!!). Kita ngga akan perna tau kapan semua itu akan berakhir. Kita ngga akan pernah tau kapan kita akan berpisah dan meninggalkan orang-orang yang kita sayangi. Sekali lagi kita ngga akan pernah tau!! Dan itu yang dinamakan: “TAKDIR”
Seringkali manusia (termasuk saya) mengeluh dan protes dengan sesuatu yang bukan menjadi keinginan kita. Kita seringkali bereaksi marah, sedih, bahkan menangis, dan apapun itu semata-mata ngga lebih karena “PROTES”. Tapi protes hanyalah sebuah protes, ngga akan pernah bisa ngerubah apa-apa, ngga ngaruh apa-apa, nothings gonna change with it. Dan kamu tau kenapa?? Karena kita protesnya ke Dia. Dan Dia udah terlalu sangat sangat sangat sibuk dengan urusan lain yang jauuhhh lebih penting dibanding dengan ngurusin kita…yang sangat sangat sangat kecil!! Semua itu yang mungkin bisa kita sebut dengan: “COBAAN”.
Dia tau batas-batas cobaan yang Dia kasih ke kita. Dan Dia juga ngga bakal ngasih cobaan itu sama kita kalo tau kita ngga bisa ngatasinnya. Sekali lagi, semua udah diatur, dimanaj, dan diperhitungkan sedemikian rupa dengan sangat baik.
Kalo kita bisa ngeliat dari sisi lain (baca: ngga naif) semua itu adalah teguran buat kita. Dan kita lagi ditegur olehNya karena Dia tau kita salah. Dia tau ada yang salah sama kita. Tapi anehnya kita (saya juga) jarang dan ngga pernah tau dimana letak kesalahan kita. Kita ngerasa sulit buat berfikir apa sebenernya yang salah. Makanya Dia negur kita karena dia masih peduli sama kita. Dia ngga mo kita dapetin sesuatu yang “jelek”. Yang “buruk”. Dia pasti akan memberi yang terbaik buat kita. Dan Dia ingin kita yakin sama Dia. Dia pun ingin kita juga ngelakuin sesuatu yang terbaik buat Dia.
Mungkin itu kali ya yang bisa kita sebut dengan: “Take and Give”. Jadi simpelnya nih, kalo kita bisa memberikan yang terbaik, maka kita juga akan menerima yang baik juga. Dan kita mesti yakin hal itu. Karena kita nggak lebih dari debu yang (kadang) ngga keliat dengan mata biasa. Ngulang kata-kata yang sebelumnya, bahwa kita sangat sangat sangat kecil. Untuk itu kita mesti berusaha agar bisa jadi sedikit “terlihat” di mataNya. Ya salah satunya dengan “take and give” tadi…
(Hiperbol: Mode On :p)
Love,
Danie ^_^
