Jumat, 23 Maret 2012

Love? Just make It Simple

di 3/23/2012 08:15:00 PM
“Kamu boleh gagal dalam menyelesaikan studi, kamu boleh terantuk-antuk dalam mendapatkan pekerjaan, kamu boleh tersendat dalam meniti karir, tapi kamu jangan menikah dengan orang yang tidak benar-benar kamu cintai. Karena itu nyaris menyerupai kebodohan. Dan itu hanya semakin masuk dalam kepungan peristiwa yang tidak pernah kamu kehendaki. Hidup serumah dengan orang yang tidak kamu cintai, berangkat dan tidur dalam suasana yang sama, bercinta tanpa sepenuh rasa, beranak pinak, dan hanya merasa bahwa ini semua sekedar mengisi hidup, bukan untuk hidup itu sendiri.”

Saya mendapatkan quote itu dari salah satu teman, yang saya sendiri nggak tahu siapa penulisnya. Tapi setelah saya baca quote itu, saya jadi menggalau *halah*. Saya termasuk tipe pemuja cinta, tapi saya juga ingin realistis di jaman yang serba rumit seperti sekarang ini :’) Saya, dan mungkin juga semua orang ingin mencintai dan dicintai dengan tulus dan ikhlas. Well, a little bit of naive, may be :) Tapi, saya juga terlalu sering dicekoki dengan cerita-cerita yang yah, terdengar miris dan semacamnya dari beberapa teman cowok dan teman cewek saya. Maka, saya pun lantas jadi sedikit semacam parno. Saya (kadang) cenderung gampang curiga sama orang, dan kebetulan memang seringkali kecurigaan saya itu benar.

Soal cinta, saya sendiri (jelas) bukan pakarnya. Pengalaman saya tentang cinta-mencinta dan semacamnya tidak patut diacungi jempol. Ada banyak pendapat tentang cinta. Ada yang bilang, cinta itu pembodohan; ini pendapat orang yang sering melakukan hal-hal konyol atas nama cinta. Ada juga yang bilang, cinta itu indah; ini pendapat orang yang kehidupan asmaranya berhasil karena belum pernah mengalami pahitnya cinta *halah* Cinta itu absurd; ini pendapat bagi mereka yang tidak percaya adanya cinta. Teman saya sendiri bilang, kalau cinta itu bullshit, karena dia telah mengalami semacam pengkhianatan cinta. Cinta itu nano-nano, ada rasa manisnya, asem, juga asin; ini pendapat orang yang cerdas, hahaha.. Bagi saya sendiri, cinta itu adalah misteri, atau seperti hantu; di mana banyak orang yang membicarakannya, namun hanya sedikit yang bisa melihatnya. Misalnya si A sedang mempunyai hubungan dengan seseorang dan menyebutnya itu cinta, tapi ketika si A bercerita pada si B, mungkin B tidak menamakan itu cinta, tapi sesuatu yang lain. Bisa saja A mengalami apa yang disebut B sebagai suatu pembodohan, karena orang yang dicintai oleh A seringkali membohongi dan mengkhianatinya, sering melakukan kekerasan psikis, misalnya. Tapi si A tetap setia pada hatinya—mencintainya. Entahlah, setiap individu mempunyai perspektif masing-masing untuk memandang sebuah “cinta” itu. *saya sendiri susah untuk mengatakannya*

Mungkin karena saya sering dijadikan semacam “tempat sampah” atau sekedar dimintai pendapat tentang hal-hal yang beraroma galau oleh teman-teman saya, nggak tau juga kenapa, padahal mereka tahu saya bukan pakarnya, hahaha.. tapi, mungkin mereka nyaman dan percaya untuk bercerita pada saya, atau mungkin saya termasuk pendengar yang baik. Entahlah.. Dari cerita dan pengalaman mereka tersebut, saya banyak belajar, mengambil segi positif dan membuang yang negatif. Memang seharusnya seperti itu, bukan? *sigh* 

Selain sebagai sesuatu yang misteri, bagi saya cinta itu sederhana. Why you have to make it so complicated, when it can be that simple? Jika memang kamu merasa nyaman ketika menghabiskan waktu bersama dengan seseorang atau kamu merasa nyambung dan klik ketika mengobrol dengan seseorang, kemudian kamu akan menemukan semacam chemistry dengan orang itu, maka bisa saja cinta itu tumbuh dengan sendirinya, tanpa pernah kamu sadari. Dan ketika cinta itu datang, kamu pun tidak perlu untuk menyangkal atau menghindari perasaan itu, apabila memang kesempatan itu ada. Just let it flow!! Tapi ketika kamu dihadapkan pada sesuatu yang tidak seharusnya, kamu juga tidak perlu memaksakan untuk mencinta atau memaksa untuk mencari cinta itu. When it come, it comes. Semua akan indah pada waktunya. Kamu hanya perlu untuk tidak menutup pintu hatimu.

Berbicara tentang quote tadi, sebenernya ada benarnya juga. Seseorang itu sebaiknya memang menikah dengan orang yang dicintainya, atau minimal, ada semacam rasa ketertarikan kepada pasangannya, merasa klik atau nyambung dengan pasangannya, dan selanjutnya cinta itu bisa ditumbuhkan dengan kemauan bersama. Biarkan cinta itu mengalir apa adanya. Bicara memang kadang terasa lebih mudah daripada menjalaninya. Karena masalah cecintaan itu pastilah so complicated. Saya sangat paham soal itu. Karena tidak ada cinta yang sempurna. Tidak ada hati yang sempurna. Yang ada hanyalah bagaimana kita bisa mencintai pasangan kita dengan sempurna.~ (Dan’s) 


0 komentar:

Posting Komentar

 

Danie's Microcosm Copyright © 2010 Design by Ipietoon Blogger Template Graphic from Enakei