Rabu, 20 Juni 2012

RAMAI

di 6/20/2012 01:36:00 AM

“Tolong, beri aku waktu!” ucapku di antara isak tangisku. Lelaki di depanku ini akhirnya mau sedikit merenggangkan tangannya, kemudian menunduk lesu. Aku segera beranjak pergi meninggalkanmu. Aku tidak ingin tangisku semakin menjadi-jadi di depanmu. Aku tidak ingin tampak seperti perempuan lemah yang tidak percaya diri, meski pada kenyatannya saat ini aku sedang mengalaminya.

Adalah Dhimas---lelaki masa laluku, yang sejak lima bulan terakhir ini kembali mengisi hari-hariku yang kulalui dengan penuh kegembiraan.  Kamu, yang dulu menghilang kini datang kembali, menawarkan seikat mimpi tentang masa depan. Rasanya seperti mimpi, bisa kembali dekat dan menghabiskan waktu bersama denganmu.
***
“Kamu di mana? Jangan membuatku cemas.” Entah itu SMS ke-berapa kali yang kuterima darimu, yang masih membuatku enggan untuk menjawabnya. Aku menghela nafas dan kembali melangkahkan kakiku di sepanjang Malioboro, tanpa tujuan. Sesekali berhenti dan melihat-lihat barang khas Jogja yang dijajakan di sepanjang jalan Malioboro ini. Suasana ramai selalu menghinggapi kawasan ini. Tak pernah sepi pengunjung, meskipun bukan hari libur. Dan aku menikmati keramaian ini untuk menutupi hatiku yang seringkali dihinggapi sepi yang entah.

Hampir dua minggu ini aku sengaja menghilang darimu, mengabaikan panggilan telepon atau pesan singkatmu. Aku kaget dan tidak bisa berpikir jernih saat tiba-tiba kamu memintaku untuk menjadi ibu baru untuk putri semata wayangmu. Kinar---gadis kecil yang langsung kusukai sejak pertama kali kamu mengenalkannya padaku. Gadis yang namanya hampir mirip denganku.Harusnya aku senang dengan lamaranmu, tapi entah kenapa, tiba-tiba perasaan ragu dan tidak percaya diri datang padaku. 

Aku duduk di pinggir jalan Malioboro, mengedarkan pandanganku ke segala arah, dengan pandangan kosong. Aku menghela nafas dan meneguk minumanku.

“Kiran...” Aku hampir tersedak saat tiba-tiba ada tangan menepuk bahuku dan memanggil namaku. Aku segera menoleh ke arah suara itu berasal. Mataku tak berkedip, tak percaya.

“Dhimas..kamu?” ucapku terbata-bata.

“Ahirnya ketemu juga. Aku mencarimu kemana-mana. Aku ingat, kamu pernah bercerita tentang Malioboro yang menjadi tempat favoritmu, makanya aku mencarimu di sini.” Katamu sambil mendekapku erat.

“Kamu jangan ngilang lagi, ya... Aku dan Kinar sayang banget sama kamu, Kiran.”

Aku tidak bisa berkata apa-apa. Hanya perasaan haru yang hinggap memenuhi pikiranku. Ternyata hati kecilku tidak bisa berbohong. Aku benar-benar masih mencintai lelaki ini, juga Kinar---gadis kecil yang mungkin memang ditakdirkan untukku yang tidak bisa memiliki keturunan, sejak rahimku diangkat setahun lalu akibat kecelakaan yang menimpaku. Dan Dhimas, tidak peduli dengan keadaanku yang tidak sempurna ini. Dia mencintaiku apa adanya. Dia menjadikanku sempurna atas ketidaksempurnaanku dengan menghadiahkan Kinar menjadi putriku.

Aku mengusap air mataku, tersenyum dan mengangguk pelan.

Seperti ada banyak kupu-kupu berterbangan di dalam perutku---ramai, seperti Malioboro yang juga ramai sore ini.*

Ditulis untuk #15HariNgeblogFF2
Day: 8

0 komentar:

Posting Komentar

 

Danie's Microcosm Copyright © 2010 Design by Ipietoon Blogger Template Graphic from Enakei