- Tunjukkan padaku cara mengeja rindu yang riang, karena hanya sepi yang setia menemani malamku yang usang
- Pada sisa malam, bibirku kelu mengeja namamu, agar kau datang dalam mimpiku.
- Rintik ini kunamai rindu, yang sesaat membuaiku dalam angan bersama bayanganmu.
- Rindu meluruh dalam peluh, hati mendayu, suara mengaduh, menyebut satu nama: kamu.
- Ingin kukecup rasa, di hatimu yang teduh, untuk melebur rindu yang kian mengaduh.
- Aku tak cukup mampu mengeja rindu dalam aksara, karena di dalamnya terdapat banyak rasa yang tak dapat kujamah.
- Pada denting malam, kutanyakan segala rasa, tentang rindu, yang tak mampu kucerna, dalam bayang dan angan: hanyalah kenangan.
- Simpanlah kenangan itu di sudut terkecil dalam hatimu, supaya suatu saat, jika kau ingin, kau bisa mencipta rindu diam-diam.
- Di sore yang rintik ini, rindu kian menghampiri, membuatku ingin mencintaimu tanpa titik. kini dan nanti.
- Dan kau adalah malam, yang menghidupkan kenangan, saat angan mulai merayap dalam lamunan.
- Aku hanya mampu merengkuhmu dalam mimpi, karena hanya dalm mimpi, aku bisa mencipta rindu sebanyak yang aku mau.
- Gerimis mendekapku dalam sepi, hanya imaji tak berujung yang mampu menemani anganku, menyelami rindu.
- Di pagi yang rintik, kenangan tetiba menyapaku, bersama rindu yang tak pernah hadir; kamu.
- Bagaimana bisa aku melepas kenangan, sedang kau masih sibuk bermain bersama rindu dan angan, di dalamnya.
- Pada hening malam, gigil sepi mencipta rindu, mencumbu bayanganmu yang kabut: aku terpaku.
- kau tak ubahnya senja, yang hanya sekejap menawarkan rindu, kemudian pergi begitu saja bersama sepi yang kelam.
- pada sisa malam, aku ingin membingkai wajahmu hanya dalam mimpi, tak lebih; rindu.
-Aku ingin membuang rindu yang merayapi sepi, pada malam yang kian terasa sesak.
0 komentar:
Posting Komentar